Perbedaan antara Offline dan Online purchase intent (niat untuk membeli)

Purchase intent atau lebih dikenal dengan niat orang untuk membeli, berbeda – beda dari orang yang satu ke lainnya sesuai dengan; social demografik, tipe barang nya, budaya dan kebutuhan.

Tipe – tipe barang sangat menentukan apakah purchase intent ini yang membedakannya adalah waktu dari pembelian, berapa harga barang nya, seberapa kuat niat nya untuk membeli dan seberapa gampang orang ini dapat membeli nya. Di jaman yang era digital ini banyak orang mencari dari search engine tentang barang – barang yang akan di beli. Memang belom terlalu banyak situs ulasan di Indonesia, tetapi di luar negri sudah sangat banyak product – product review yang di ulas oleh masyarakat. Ambil saja contoh Amazon, hampir disetiap index catalog nya sudah lengkap dengan review review product. Kemudahaan generasi sekarang untuk mendapatkan informasi ini sangat memberikan dampak bagaimana purchase intent  ini terbentuk.

Jika kita berbicara dengan traditional shopper, ambil contoh generasi orang tua kita. Saat kita kecil dulu mereka tidak mengunakan online media untuk mengambil ke putusan, mereka pergi ke in-store, dept store atau mall, untuk melihat variasi variasi barang. Dan mengambil keputusan antara brand A  dan brand B  secara rapid, berdasarkan store display atau kepandaian sales promotion person.  Dan dalam alam sadar mereka munculah beberapa purchase intent yang tersimpan di dalam memori untuk visit berikutnya

Perbedaan antara Offline dan Online purchase intent ( niat untuk membeli )

Saat ini mungkin bisa dibilang Indonesia sudah memasuki new digital era of marketing. Saya tidak perlu banyak berembel – embel di era apakah Negara kita ini. Hanya yang pasti bahwa semua purchase intent long or short, sangat di pengaruhi oleh digital dan social media.  Selain iklan lebih personalized di bandingkan traditional media. Sampai saat ini masih banyak bisnis di Indonesia, yang sudah tahu dan sadar akan pentingnya mempunyai online presence. Tetapi masih banyak sekali yang belum mengetahui bagaimana cara yang  tepat untuk mengukur, membuat dan menstimulasi purchase intent.

Purchase intent secara online ini pada konsepnya user lebih mencari tahu tentang hal yang ingin mereka beli (online research). Mereka mencari dan surfing di web digital, dari sekian banyak informasi terjadi tunneling of infromation, banyak sekali voices, baik itu negative ataupun positif ataupun noise yang mungkin sifat nya hanya membuat pusing. Adalah sangat penting jika keberadaan online disebuah bisnis tidak di anggap masalah sepele. Seberapa kuat kita dapat mempengaruhi Awareness mereka ? Apakah user lebih condong dari barang / brand kita ? (favourability ) . Apa konsederasi lain mereka ?

Perbedaan antara Offline dan Online purchase intent ( niat untuk membeli )

Anggap saja jika, user ingin membeli baju, ketika mereka melihat online dan shop nya sudah ready serta terintegtrasi dengan payment system. Mereka akan langsung membelinya. Berbeda ceitanya dengan mobil, apakah mungkin user akan membeli langsung mobil secara online. Bagaimana dengan perhiasan ? Bagaimana dengan kebutuhan – kebutuhan lainnya. Memang setiap barang berbeda – beda jenis dan sifat nya.

Sebuah komunikasi online harus disusun secara baik, secara holistic, secara professional, dengan team yang benar – benar mengerti bagaimana harusnya digital eco-system ini dapat di bina.

Tidak di pungkiri informasi adalah senjata paling dasyat dalam mengatur strategi, tidak hanya informasi tetapi keahlian bagaimana kita bisa mengolah informasi tersebut menjadi keunggulan di dalam business kita. Jika anda menyukai sejarah bayangkan saja operasi Valkryie di German bisa tumbang hanya karena kubu oposisi tidak mengambil ahli communication center, tanpa komunikasi dan informasi yang baik segala sesuatu akan runtuh.
Sekarang saya akan kembali ke point purchase intent online, point yang saya maksudkan di atas adalah; jika sebuah bisnis mengetahui bagaimana customer behavior mereka secara online.  Mengerti sebenarnya keinginan dari apa yang mereka cari. Mengerti system, target dan ecology dari berbagai macam media online. Bagaimana cara kita menjual barang tersebut, bagaimana competitor competitor kita memasarkan barang – barang mereka. Bagaimana Pastinya kita akan dapat menginfluensi purchase intent tersebut.

Pentinglah kita mengenal teknologi – teknologi digital ( tools, platform, engine ) untuk membantu bagaimana kita sebagai business owner untuk mendapatkan competitive edge di bidang ini.
Sampai jumpa di artikel berikut nya ! Salam Digital Indonesia !