Mendesain untuk kebutuhan digital

Desain suatu karya sekarang tidak terbatas hanya pada media cetak, di mana media digital sudah menjadi salah satu bagian dari kebutuhan masyarakat. Dalam mendesain di media digital, terdapat beberapa hal mendasar yang agak berbeda dengan mendesain untuk kebutuhan cetak. Salah satu perbedaan mendasar terdapat pada penggunaan warna, yakni RGB (Red, Green, Blue) untuk mendesain karya digital, dan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) untuk mendesain karya cetak. Perbedaan kedua warna akan terasa saat dilihat pada hasil cetak, di mana warna RGB akan terlihat lebih suram dibandingkan warna CMYK. Sedangkan dalam media digital, warna RGB akan terlihat terang dan merata di berbagai monitor. Ukuran dalam mendesain di media digital juga tidak perlu menggunakan resolusi besar, cukup dengan resolusi 72 dpi, hasil desain tidak akan pecah karena tidak butuh dicetak.

Selain hal-hal di atas, tentulah mendesain di media digital juga perlu menggunakan elemen desain seperti garis, bentuk, ruang, ukuran, warna, tekstur, dan kontras. Ada hal-hal tertentu yang sebaiknya tidak dilakukan dalam mendesain untuk media digital, seperti mendesain dua objek yang memiliki kontras rendah yang dicontohkan dengan mengombinasikan warna kuning dan putih sekaligus, atau membuat latar belakang bergaris-garis tipis yang dapat membuat mata lelah.

Untuk mencapai keharmonisan dalam mendesain di media digital, elemen-elemen desain tersebut sebaiknya dikombinasikan dengan prinsip desain yang baik, diantaranya:

  1. Keseimbangan terbagi menjadi keseimbangan simetris dan asimetris, yakni keseimbangan yang serupa dan tidak serupa. Keseimbangan dapat tercipta dengan mengatur warna, ukuran, maupun kontras objek. Dalam desain untuk media digital, keseimbangan dapat diciptakan dengan mengatur teks, gambar, dan blank space.
  2. Kesatuan dalam desain merupakan penggabungan berbagai objek sehingga menciptakan keselarasan dan tidak terpecah belah. Hal ini dapat tercipta dengan mempertimbangkan konsep, tema, dan penyusunan berbagai elemen desain.
  3. Repetisi adalah pengulangan suatu objek dengan pola tertentu. Melalui repetisi kita dapat menciptakan ruang dan impresi tertentu yang diharapkan.
  4. Point of Interest adalah objek dominan yang sengaja diatur agar menjadi fokus utama bagi orang yang melihatnya. Prinsip ini diaplikasikan saat desainer perlu menonjolkan suatu objek. Contohnya dalam mendesain website, meskipun halaman tersebut berwarna-warni, orang-orang akan cenderung fokus terhadap logo suatu brand dalam halaman website.

Salah satu hal terpenting yang harus dipertimbangkan dalam mendesain untuk media digital adalah agar sesuai dengan konsep yang diharapkan dan tidak melelahkan mata orang yang melihatnya.