Di era digital yang semakin penuh persaingan, munculnya brand di media sosial bukan sekadar “ada”, melainkan juga harus relevan. Namun, satu tantangan besar sering dihadapi: bagaimana caranya menemukan topik yang selalu menarik perhatian, tidak cepat basi, dan tetap relevan dengan identitas brand?
Banyak marketer atau pemilik bisnis frustasi ketika ide konten di media sosial terasa mentok dan akhirnya hanya mengulang-ulang hal yang sama. Padahal, dengan strategi dan riset yang tepat, menemukan topik relevan sebenarnya bukan hal mustahil—bahkan bisa menjadi keunggulan kompetitif untuk brand Anda.
Kita membahas strategi, tips praktis, dan contoh konkret agar Anda selalu bisa menemukan topik segar, relevan, dan siap membuat audiens terlibat lebih aktif dengan brand Anda di media sosial.
Mengapa Topik Media Sosial yang Relevan Itu Penting?
Sebelum membahas “cara”, mari kita pahami dulu mengapa penting untuk terus menemukan topik yang relevan. Media sosial adalah tempat audiens mencari inspirasi, solusi, hiburan, hingga wadah interaksi dua arah dengan brand favorit mereka. Topik yang segar dan relevan:
-
Meningkatkan engagement rate (like, komentar, share)
-
Memperkuat citra brand sebagai sumber informasi tepercaya dan up-to-date
-
Membuka peluang viral
-
Meningkatkan loyalitas dan hubungan jangka panjang dengan audiens
Jika konten yang Anda hadirkan terasa “garing” atau berulang, audiens mudah bosan dan memilih mengikuti brand kompetitor yang lebih aktif mengangkat isu-isu menarik.
1. Kenali Identitas dan Value Brand Anda
Semua strategi harus dimulai dari fondasi yang benar: identitas brand. Tidak semua topik cocok untuk semua brand. Apa visi, misi, dan nilai utama bisnis Anda? Siapa target audiensnya?
Contoh:
-
Jika Anda adalah brand skincare lokal, maka topik seperti “trend perawatan kulit alami”, “fakta seputar ingredients”, atau “tips glowing tanpa ribet” akan selalu relevan.
-
Untuk brand kopi, bahasan seputar gaya hidup urban, “kopi dan produktivitas”, hingga “cerita inspiratif dari barista” bisa menjadi ladang topik.
Tuliskan “brand guidelines” Anda, lalu jadikan itu sebagai peta agar setiap ide topik tidak keluar jalur dan selalu konsisten dengan value brand.
2. Riset Tren dengan Tools Digital
Jangan mengandalkan feeling saja! Gunakan tools digital yang dapat membantu Anda mendeteksi topik-topik hangat yang sedang ramai dibicarakan.
a. Pantau Trending Hashtags
Setiap platform punya daftar trending hashtag, misalnya di Twitter, Instagram, dan TikTok. Amati hashtag yang relevan dengan niche Anda. Lakukan analisis, apakah topik tersebut berpotensi diangkat dengan sudut pandang unik dari brand Anda?
b. Gunakan Google Trends
Google Trends sangat efektif untuk melihat bagaimana minat audiens terhadap sebuah topik naik-turun dari waktu ke waktu. Anda bisa membandingkan dua hingga lima topik sekaligus, serta melihat pencarian terbanyak berdasarkan lokasi.
3. Ikuti Akun Kompetitor dan Industri
Jangan menutup mata terhadap kompetisi. Follow brand pesaing dan akun-akun media yang rutin membahas niche serupa. Lihat apa yang sedang mereka angkat, bagaimana respon audiens, dan cari celah untuk membuat angle baru atau lebih baik.
Contoh:
Jika kompetitor mengangkat topik “Tips Mencuci Wajah Saat Cuaca Panas”, Anda bisa membuat “Kesalahan Umum Saat Mencuci Wajah di Musim Kemarau” atau “Rekomendasi Produk Terbaik Untuk Cuaca Ekstrem”.
4. Manfaatkan Insight dari Audiens
Sumber inspirasi terbaik justru sering datang dari audiens sendiri. Perhatikan pertanyaan, komentar, bahkan DM yang sering masuk di akun media sosial Anda. Kumpulkan feedback mereka, lalu gunakan sebagai ide topik berikutnya.
Buat polling atau Q&A di story, misalnya:
“Topik apa yang ingin kamu lihat minggu depan?”
“Pilih, mana yang lebih penting untuk kamu: review produk atau tutorial pemakaian?”
Respons dan partisipasi mereka bisa menjadi tolok ukur kebutuhan konten berikutnya.
5. Jadikan Kalender Momen Sebagai Inspirasi
Setiap bulan, selalu ada “momen spesial” yang bisa jadi ladang ide. Misal: Hari Kartini, Hari Bumi, Hari Pelanggan Nasional, hingga tren musiman seperti Ramadan, tahun ajaran baru, atau akhir tahun.
Contoh:
Brand fashion bisa mengangkat “Inspirasi OOTD Lebaran” di bulan Ramadan, atau “Outfit Ceria untuk Liburan Akhir Tahun”.
6. Angkat Topik Abadi (Evergreen Content)
Topik evergreen adalah konten yang selalu dicari, kapan saja, sepanjang tahun. Misalnya:
-
Tips menjaga kesehatan
-
Cara memilih produk
-
Tutorial pemakaian
-
Fakta menarik seputar industri
Keunggulan evergreen content adalah bisa di-update dengan data terbaru, sehingga selalu relevan meskipun sudah pernah dibahas sebelumnya.
7. Kolaborasi dengan Influencer atau Kreator Konten
Jalin kerja sama dengan kreator konten atau influencer yang paham betul tren dan kebutuhan audiens di niche Anda. Kolaborasi tidak hanya memperluas jangkauan, tapi juga memberi insight baru mengenai topik yang sedang hype di luar radar Anda.
8. Gunakan Cerita dan Konten Personal
Audiens menyukai cerita yang dekat dengan kehidupan mereka. Angkat kisah sukses pelanggan, pengalaman unik tim Anda, atau cerita inspiratif yang relate dengan value brand.
Contoh:
Brand makanan sehat bisa mengangkat testimoni pelanggan yang sukses diet sehat berkat produk Anda, lengkap dengan kisah jatuh-bangunnya.
9. Analisa Data Performa Konten Sebelumnya
Jangan lupa, performa konten masa lalu adalah sumber ide berharga. Amati konten mana yang paling banyak di-like, share, atau disimpan. Dari situ, Anda bisa mengembangkan topik serupa atau memperdalam pembahasan yang terbukti sukses.
10. Buat Series atau Rubrik Khusus
Agar audiens selalu menanti postingan Anda, buat rubrik atau series mingguan. Contoh:
-
#SeninSehat (untuk brand kesehatan)
-
#TipsCerdas (untuk brand teknologi)
-
#FoodieFriday (untuk brand kuliner)
Dengan series, audiens terbiasa menanti konten baru sesuai jadwal yang Anda tetapkan.
11. Jangan Takut Recycle Konten Lama
Konten yang pernah perform dengan baik bisa diangkat ulang dalam format baru—misal dari artikel jadi infografis, dari video panjang jadi klip singkat, atau bahkan dijadikan polling.
12. Konsisten Beradaptasi dan Bereksperimen
Dunia media sosial terus berubah. Yang relevan hari ini bisa jadi basi esok hari. Karena itu, selalu siap beradaptasi dan bereksperimen dengan ide, format, dan pendekatan baru.
Kesimpulan
Menemukan topik media sosial yang selalu relevan untuk brand bukan sekadar urusan feeling atau menebak tren. Ini adalah proses riset, analisis data, mendengar suara audiens, hingga meramu value brand dalam setiap konten.
Dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya akan selalu punya stok ide, tapi juga membangun citra brand yang selalu “nyambung” dengan audiens. Jadilah brand yang selalu relevan—bukan hanya hadir, tapi diingat dan dicari.
Jika Anda membutuhkan tim profesional untuk membantu riset, strategi, dan eksekusi konten media sosial yang relevan dan berdampak, tim Next Digital siap mendampingi. Mulai dari brainstorming topik, pembuatan konten, hingga analisa performa, Next Digital hadir untuk memastikan brand Anda selalu punya tempat di hati audiens media sosial Indonesia.