Apa itu Business Model? Manfaat, Komponen, dan Cara Membuatnya

Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan terus berkembang, memahami struktur dan strategi bisnis yang tepat sangat penting untuk mencapai kesuksesan. Salah satu komponen fundamental yang wajib dipahami oleh setiap pengusaha adalah business model. Business model atau model bisnis menjadi panduan bagaimana sebuah bisnis beroperasi, menghasilkan pendapatan, dan berkompetisi di pasar.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu business model, bagaimana fungsinya, komponen-komponen utamanya, hingga berbagai macam jenis business model yang umum digunakan oleh perusahaan.

Apa itu Business Model?

Secara sederhana, business model adalah kerangka kerja yang mendefinisikan bagaimana sebuah perusahaan menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Ini mencakup semua aspek dari operasi bisnis, termasuk identifikasi produk atau layanan yang ditawarkan, segmen pelanggan yang dilayani, serta cara menghasilkan pendapatan.

Business model menjadi peta jalan bagi bisnis untuk memahami cara kerja internal mereka dan bagaimana cara mereka mencapai keuntungan.

Menurut Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dalam bukunya “Business Model Generation,” business model adalah cara organisasi menggambarkan dan memvisualisasikan bagaimana mereka menciptakan nilai bagi pelanggan, menjaga hubungan dengan mereka, dan mengoptimalkan sumber daya untuk meraih tujuan bisnis.

Dalam konteks ini, business model membantu bisnis untuk mengetahui dengan jelas produk atau layanan yang akan dihasilkan, bagaimana mencapai pelanggan, serta cara menjaga bisnis tetap relevan dan kompetitif.

Business Model vs Business Plan

Business Model vs Business Plan
Source Image : Istockphoto

Meski sering disamakan, business model dan business plan sebenarnya adalah dua hal yang berbeda. Business model lebih merupakan kerangka konseptual yang menjelaskan cara bisnis menghasilkan nilai dan pendapatan.

Di sisi lain, business plan adalah dokumen terperinci yang mencakup perencanaan bisnis secara keseluruhan, termasuk analisis pasar, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rencana operasional.

Business model umumnya lebih sederhana dan fokus pada cara bisnis menghasilkan uang, misalnya dengan menentukan segmen pasar, proposisi nilai, dan sumber pendapatan. Sebaliknya, business plan mencakup rincian yang lebih luas, seperti visi dan misi perusahaan, analisis pesaing, serta strategi jangka panjang yang mencakup aspek operasional yang lebih kompleks.

Sederhananya, business model adalah salah satu komponen dari business plan yang berperan sebagai dasar untuk merumuskan strategi pendapatan.

Fungsi dan Manfaat Business Model

Business model bukan hanya membantu perusahaan mengetahui bagaimana mereka akan menghasilkan uang, tetapi juga berfungsi sebagai alat perencanaan strategis yang membantu dalam pengambilan keputusan. Berikut beberapa manfaat utama dari business model:

1. Mengarahkan Bisnis ke Jalur yang Benar

Dengan adanya business model, perusahaan memiliki panduan yang jelas tentang bagaimana bisnis mereka akan beroperasi. Business model memandu perencanaan operasional, strategi pemasaran, serta distribusi produk, yang semuanya diarahkan untuk mencapai tujuan bisnis secara efektif.

2. Memahami Peluang Pasar

Salah satu manfaat penting dari business model adalah kemampuannya untuk membantu perusahaan mengidentifikasi peluang pasar yang belum dimanfaatkan. Dengan memahami target pelanggan dan kebutuhan mereka, perusahaan dapat merancang produk atau layanan yang lebih relevan dan sesuai dengan permintaan pasar.

3. Memitigasi Risiko Bisnis

Business model membantu perusahaan dalam mengenali risiko yang mungkin muncul dalam operasional bisnis mereka. Dengan memahami struktur biaya dan potensi sumber pendapatan, perusahaan dapat mengelola risiko dengan lebih baik dan merancang rencana mitigasi yang tepat.

4. Menarik Investor

Business model yang solid dan terstruktur dengan baik dapat menjadi alat yang kuat untuk menarik perhatian investor. Ketika investor melihat bahwa model bisnis memiliki potensi menghasilkan keuntungan yang besar, mereka lebih cenderung memberikan pendanaan untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Komponen Utama Business Model

Komponen Utama Business Model
Source Image : Freepik

Setiap business model terdiri dari beberapa komponen kunci yang berperan dalam menciptakan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Berikut adalah beberapa komponen utama yang harus ada dalam setiap business model:

1. Value Proposition

Value proposition adalah inti dari business model, yang mendeskripsikan apa nilai unik yang ditawarkan oleh bisnis kepada pelanggan. Ini bisa berupa produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan tertentu atau menawarkan solusi yang tidak ditemukan di tempat lain.

2. Segmen Pasar (Customer Segments)

Setiap bisnis harus memiliki segmen pelanggan yang jelas, yaitu kelompok orang yang akan dilayani oleh bisnis. Segmen pasar membantu bisnis fokus pada target pelanggan yang paling relevan dengan produk atau layanan yang mereka tawarkan.

3. Kanal Distribusi (Channels)

Kanal distribusi mencakup cara bisnis menyampaikan produk atau layanan kepada pelanggan. Ini bisa melalui jalur fisik seperti toko, atau melalui saluran digital seperti situs web dan aplikasi seluler.

4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationship)

Hubungan dengan pelanggan adalah bagaimana bisnis menjaga dan mengelola interaksi dengan pelanggan. Ini bisa mencakup layanan pelanggan, dukungan pasca-penjualan, atau program loyalitas untuk meningkatkan retensi pelanggan.

5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

Sumber pendapatan adalah cara perusahaan menghasilkan uang dari setiap segmen pasar. Ini bisa berasal dari penjualan langsung, berlangganan, iklan, atau cara monetisasi lainnya.

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

Sumber daya kunci adalah aset yang dimiliki bisnis yang diperlukan untuk mendukung operasional dan menawarkan value proposition. Ini bisa berupa sumber daya fisik, keuangan, intelektual, atau manusia.

7. Aktivitas Kunci (Key Activities)

Aktivitas kunci adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai kepada pelanggan, seperti produksi, distribusi, atau pengembangan teknologi.

8. Mitra Kunci (Key Partners)

Mitra kunci adalah pihak eksternal yang membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Ini bisa berupa pemasok, distributor, atau mitra strategis lainnya yang membantu mendukung operasional bisnis.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

Struktur biaya merinci semua pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis, termasuk biaya produksi, biaya pemasaran, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

Macam-Macam Business Model

Berbagai jenis bisnis memerlukan model bisnis yang berbeda. Berikut adalah beberapa macam business model yang umum digunakan oleh perusahaan:

1. Franchise

Model bisnis franchise atau waralaba adalah ketika pemilik bisnis menjual hak kepada orang lain untuk menjalankan bisnis mereka menggunakan nama, produk, dan sistem operasional yang sama. Contoh terkenal dari model ini adalah McDonald’s, yang sukses mengembangkan bisnisnya melalui jaringan franchise di seluruh dunia.

2. Marketplace

Model bisnis marketplace adalah platform yang mempertemukan penjual dan pembeli secara online. Contoh dari model ini termasuk e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee, yang mendapatkan pendapatan melalui komisi transaksi dan iklan.

3. Dropshipping

Dropshipping adalah model bisnis di mana penjual tidak menyimpan stok produk, melainkan bekerja sama dengan pemasok yang mengirimkan barang langsung kepada pelanggan. Keuntungan dari model ini adalah rendahnya modal awal, namun margin keuntungannya biasanya lebih kecil.

4. Subscription

Dalam model bisnis berlangganan, pelanggan membayar secara berkala untuk mendapatkan akses ke produk atau layanan tertentu. Contoh sukses dari model ini adalah Netflix dan Spotify, yang menawarkan akses ke konten dengan pembayaran berlangganan bulanan.

Cara Membuat Business Model yang Tepat

Cara Membuat Business Model yang Tepat
Source Image : Freepik

Membuat business model yang efektif memerlukan pemahaman yang mendalam tentang bisnis Anda, pasar yang dituju, serta bagaimana Anda bisa menciptakan nilai yang unik bagi pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyusun business model yang tepat bagi bisnis Anda:

1. Pahami Pelanggan Anda

Langkah pertama dalam membuat business model adalah mengenal dengan baik siapa target pelanggan Anda. Identifikasi kebutuhan, preferensi, dan masalah yang mereka hadapi. Pelajari siapa pelanggan potensial Anda, segmen pasar apa yang Anda tuju, dan bagaimana produk atau layanan Anda bisa menawarkan solusi yang relevan.

2. Tentukan Value Proposition

Value proposition adalah janji yang Anda tawarkan kepada pelanggan tentang apa yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dari yang lain. Pastikan untuk menawarkan nilai yang nyata dan relevan, baik dari segi kualitas, harga, kenyamanan, atau inovasi. Nilai yang Anda tawarkan harus memberikan alasan yang kuat bagi pelanggan untuk memilih produk Anda dibandingkan pesaing.

3. Identifikasi Sumber Pendapatan

Tentukan cara Anda akan menghasilkan pendapatan. Apakah Anda akan menerapkan model penjualan langsung, berlangganan, komisi, atau model lainnya? Penting untuk mengetahui bagaimana setiap segmen pelanggan akan berkontribusi terhadap aliran pendapatan bisnis Anda.

4. Tetapkan Kanal Distribusi

Tentukan bagaimana Anda akan menjangkau pelanggan. Apakah melalui toko fisik, platform online, distributor pihak ketiga, atau kombinasi dari semuanya? Kanal distribusi yang dipilih harus efektif dalam menyampaikan produk atau layanan kepada pelanggan dengan biaya dan waktu yang efisien.

5. Tentukan Hubungan dengan Pelanggan

Anda harus merencanakan bagaimana membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. Apakah hubungan ini bersifat personal, otomatis melalui teknologi, atau campuran keduanya? Menjaga loyalitas pelanggan adalah kunci untuk bisnis yang berkelanjutan.

6. Identifikasi Sumber Daya Kunci

Sumber daya apa yang dibutuhkan agar bisnis dapat beroperasi dengan baik? Ini termasuk aset fisik seperti lokasi atau peralatan, sumber daya manusia seperti karyawan yang terampil, serta aset finansial dan teknologi. Sumber daya kunci ini mendukung aktivitas utama bisnis dalam menciptakan dan menyampaikan nilai.

7. Tentukan Aktivitas Kunci

Aktivitas kunci adalah tindakan yang harus dilakukan oleh bisnis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas ini bisa mencakup proses produksi, pengembangan teknologi, distribusi produk, atau layanan purna jual. Semua aktivitas ini harus berjalan secara efisien agar bisnis dapat memberikan nilai maksimal kepada pelanggan.

8. Identifikasi Mitra Kunci

Tidak semua kegiatan harus dilakukan sendiri oleh perusahaan. Anda mungkin perlu bekerja sama dengan mitra kunci, seperti pemasok, mitra distribusi, atau bahkan pihak ketiga yang dapat mendukung Anda dalam menciptakan nilai bagi pelanggan. Mitra kunci membantu bisnis tetap fokus pada aktivitas inti mereka.

9. Rancang Struktur Biaya

Setelah semua elemen di atas dipetakan, langkah terakhir adalah merancang struktur biaya yang efisien. Tentukan biaya tetap dan variabel yang perlu dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Struktur biaya yang baik akan membantu Anda menyeimbangkan pengeluaran dengan pendapatan, sehingga menghasilkan margin keuntungan yang sehat.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat business model yang tidak hanya jelas dan terstruktur, tetapi juga memungkinkan bisnis Anda untuk berkembang dan beradaptasi dengan perubahan di pasar.

Kesimpulan

Business model adalah fondasi penting yang menentukan bagaimana sebuah bisnis beroperasi, menghasilkan pendapatan, dan bersaing di pasar. Dengan memahami dan merancang business model yang efektif, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang, mengelola risiko, dan menarik investor untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Selain itu, komponen-komponen seperti value proposition, segmen pasar, dan sumber pendapatan harus dianalisis dengan cermat agar bisnis dapat beradaptasi dengan perubahan dan tetap relevan di pasar yang kompetitif.

 

 

Kunjungi Juga : Apa Perbedaan Branding dan Marketing? Apa Efeknya di Bisnis?

SEO Specialist Next Digital. Berpengalaman 5 tahun dalam dunia SEO. Membantu UMKM dan B2B.