Pernahkah Anda merasa seperti suatu iklan “mengikuti” Anda setelah mengunjungi sebuah situs web? Misalnya, setelah mencari sepatu di sebuah toko online, Anda terus melihat iklan sepatu tersebut di berbagai platform seperti media sosial atau website lain. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi pemasaran digital yang disebut retargeting.
Retargeting adalah teknik yang digunakan oleh bisnis untuk menampilkan iklan secara spesifik kepada pengguna yang sebelumnya pernah berinteraksi dengan website atau aplikasi terkait. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan konversi karena menargetkan audiens yang sudah menunjukkan minat pada suatu produk atau layanan.
Kita akan membahas apa itu retargeting, tujuan penggunaannya dalam digital marketing, jenis-jenis retargeting, serta bagaimana cara kerjanya. Mari kita mulai!
Apa Itu Retargeting?
Retargeting adalah strategi pemasaran digital yang menampilkan iklan kepada pengguna yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau berinteraksi dengan sebuah merek, tetapi belum melakukan tindakan yang diinginkan seperti pembelian atau pendaftaran.
Strategi ini bekerja dengan cara melacak aktivitas pengguna melalui cookie atau data lain, kemudian menampilkan iklan yang relevan kepada mereka di berbagai platform seperti Google, Facebook, Instagram, atau situs web lain yang mereka kunjungi.
Retargeting sering disamakan dengan remarketing, meskipun keduanya memiliki sedikit perbedaan. Remarketing umumnya lebih fokus pada pemasaran ulang melalui email atau strategi berbasis database pelanggan, sementara retargeting lebih banyak menggunakan iklan digital untuk menjangkau kembali calon pelanggan.
- Artikel Terkait : 10 Tips Strategi Retargeting di Google Display Network Agar Optimal
Tujuan Retargeting dalam Digital Marketing
Retargeting memiliki beberapa tujuan utama dalam strategi digital marketing, yaitu:
1. Meningkatkan Konversi
Banyak pengunjung situs web yang tertarik dengan suatu produk atau layanan tetapi tidak langsung melakukan pembelian. Retargeting membantu mengingatkan mereka tentang produk tersebut dan mendorong mereka untuk menyelesaikan transaksi.
2. Memperkuat Brand Awareness
Dengan terus menampilkan iklan kepada pengguna yang sudah pernah berinteraksi dengan merek Anda, retargeting membantu meningkatkan kesadaran dan kepercayaan terhadap brand. Pengguna cenderung memilih produk dari merek yang sudah mereka kenal dibandingkan merek baru.
3. Menargetkan Audiens yang Tepat
Daripada menampilkan iklan secara luas kepada orang yang belum tentu tertarik, retargeting memungkinkan bisnis untuk menargetkan audiens yang sudah menunjukkan minat. Ini membuat iklan lebih relevan dan meningkatkan peluang konversi.
4. Efisiensi Biaya Iklan
Karena menargetkan pengguna yang lebih cenderung melakukan pembelian, retargeting sering kali memiliki biaya per konversi (Cost Per Acquisition) yang lebih rendah dibandingkan metode pemasaran lainnya.
Jenis-Jenis Retargeting
Ada beberapa jenis retargeting yang dapat digunakan dalam strategi digital marketing:
1. Retargeting Berbasis Pixel
Metode ini menggunakan kode pelacakan (pixel) yang ditempatkan di situs web untuk mengidentifikasi pengunjung. Setelah meninggalkan situs, pengguna akan melihat iklan produk yang mereka kunjungi di platform lain seperti Google Ads atau Facebook Ads.
2. Retargeting Berbasis List
Jenis ini menggunakan daftar pelanggan yang telah dikumpulkan sebelumnya, seperti email pelanggan yang pernah mendaftar atau melakukan pembelian. Iklan kemudian ditampilkan kepada mereka melalui berbagai saluran digital.
3. Dynamic Retargeting
Dynamic retargeting menampilkan iklan yang disesuaikan berdasarkan produk atau halaman yang dikunjungi pengguna. Misalnya, jika seseorang melihat sepatu di toko online, mereka akan melihat iklan spesifik untuk sepatu tersebut di platform lain.
4. Search Retargeting
Jenis ini menargetkan pengguna berdasarkan kata kunci yang mereka cari di mesin pencari. Jika seseorang mencari “sepatu olahraga terbaik”, mereka mungkin akan melihat iklan produk terkait saat mengunjungi situs web lain.
5. Social Media Retargeting
Retargeting ini dilakukan melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn. Iklan ditampilkan kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan konten atau situs web bisnis di platform tersebut.
6. Email Retargeting
Jika seseorang membuka email promosi tetapi tidak melakukan pembelian, bisnis dapat menampilkan iklan kepada mereka melalui platform lain untuk mengingatkan mereka tentang penawaran yang tersedia.
Cara Kerja Retargeting
Retargeting bekerja melalui beberapa langkah berikut:
1. Pelacakan Pengguna
Ketika seseorang mengunjungi situs web, sistem akan menyimpan cookie di perangkat mereka atau mencatat data mereka dalam daftar pelanggan.
2. Menentukan Segmen Audiens
Setelah data dikumpulkan, audiens dibagi ke dalam segmen berdasarkan aktivitas mereka, seperti:
- Pengguna yang hanya melihat halaman utama
- Pengguna yang mengunjungi halaman produk
- Pengguna yang menambahkan produk ke keranjang tetapi belum checkout
- Pengguna yang sudah pernah membeli sebelumnya
3. Menampilkan Iklan yang Relevan
Berdasarkan segmentasi ini, iklan yang sesuai ditampilkan kepada pengguna di berbagai platform, seperti:
- Google Display Network
- Facebook dan Instagram Ads
- Website lain yang bekerja sama dengan jaringan iklan
4. Optimasi dan Pengukuran Performa
Setelah iklan berjalan, marketer harus terus mengoptimalkan strategi berdasarkan data performa. Hal ini termasuk:
- Menganalisis rasio klik-tayang (CTR) dan konversi
- Menguji berbagai desain iklan dan pesan (A/B Testing)
- Membatasi frekuensi iklan agar tidak mengganggu pengguna (Frequency Capping)
Kesimpulan
Retargeting adalah strategi digital marketing yang sangat efektif untuk meningkatkan konversi dan memperkuat brand awareness. Dengan menampilkan iklan kepada pengguna yang sudah menunjukkan minat, retargeting memungkinkan bisnis untuk menargetkan audiens yang lebih relevan dengan biaya yang lebih efisien.
Ada berbagai jenis retargeting yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, mulai dari retargeting berbasis pixel, list, dynamic retargeting, hingga social media retargeting. Untuk menjalankan strategi retargeting yang sukses, penting untuk memahami cara kerja sistem ini dan melakukan optimasi berdasarkan data analitik.
Bagi bisnis yang ingin meningkatkan efektivitas pemasaran digital, retargeting adalah solusi yang tidak boleh diabaikan. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat menarik kembali pelanggan potensial dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Maksimalkan Strategi Digital Marketing Anda dengan Next Digital
Ingin meningkatkan konversi dan memperluas jangkauan bisnis Anda dengan strategi digital yang efektif? Next Digital siap membantu! Kami menyediakan layanan Search Engine Marketing (SEM) dan Social Media Marketing untuk memastikan iklan Anda menjangkau audiens yang tepat dan menghasilkan hasil optimal.
Jangan biarkan calon pelanggan Anda pergi begitu saja—gunakan strategi retargeting yang tepat bersama Next Digital. Hubungi kami sekarang dan optimalkan performa pemasaran digital bisnis Anda!