Bukan hal yang aneh lagi bahwa hampir seluruh pebisnis e-commerce memanfaatkan layanan iklan Google Adwords untuk memasarkan bisnisnya. Walaupun kampanye yang dijalankan bisa dibilang sukses dengan jumlah konversi yang besar dan pendapatan yang cukup. Namun, terkadang tanpa disadari masih banyak
Kami ingin menyoroti 5 kesalahan yang biasa ditemukan pada kampanye bisnis e-commerce.
-
Mengabaikan nilai dari pemilihan branded keyword untuk produk yang dijual
Salah satu kesalahan terbesar yang sering diperbuat oleh pebisnis e-commerce adalah kurangnya pertimbangan terhadap maksud pelanggan menggunakan kata kunci-kata kunci tertentu saat melakukan pencarian. Kata kunci yang berkaitan dengan produk yang anda tawarkan (branded keyword) selalu mempunyai nilai konversi lebih baik dibandingkan kata kunci umum yang terkadang bisa menyesatkan. Kata kunci umum biasanya digunakan saat seorang pelanggan melakukan pencarian awal, sedangkan branded keyword lebih ditargetkan untuk para pelanggan yang sudah tahu apa yang mereka inginkan. Memang pemilihan keyword yang menghasilkan konversi sebenarnya tidak sesederhana ini. Tapi, jika anda memulai bekerja dengan branded keyword, maka kemungkinan untuk membuat suatu kampanye yang menghasilkan akan lebih besar.
-
Melupakan kampanye segera setelah mengset Google Shopping
Salah satu cara terbaik untuk beriklan bagi pebisnis e-commerce yaitu melalui Google Shopping. Anda tidak perlu mengoptimasi teks iklan, kata kunci, atau item lain yang biasa anda kerjakan untuk menyusun suatu iklan di Google Adwords. Namun, jangan karena anda tidak perlu optimasi di atas, lalu anda langsung melupakan kampanye segera setelah iklan anda mulai dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Anda tetap perlu melakukan optimasi dengan Google Shopping.
Beberapa hal yang perlu dioptimasi jika anda menggunakan Google Shopping:
• Pengaturan tawaran (bid) dan anggaran biaya
• Kata kunci negatif – tinjau kembali term pencarian yang tidak irelevan dengan iklan anda
• Product grouping – kelompokkan produk-produk anda yang membantu optimasi penawaran (bid)
• Data feed
-
Tidak memeriksa kembali penjadwalan iklan
Mengapa memiliki bisnis e-commerce jauh lebih menggiurkan dibandingkan dengan toko ritel? Produk dapat anda jual kapanpun kepada siapapun. Namun, hal ini sebenarnya bisa dipandang juga sebagai tantangan. Karena tidak semua pelanggan mempunyai keinginan untuk berbelanja yang sama dalam satu hari. Untuk beberapa produk, ada pelanggan yang melakukan riset pada siang hari dan membelinya pada malam hari saat di rumah. Ada juga pelanggan yang meriset dan melakukan transaksi pembelian di saat yang bersamaan. Dari situ anda tentu bisa melihat bagaimana pentingnya waktu pelaksanaan suatu iklan. Karena itu, anda harus selalu memeriksa kembali jadwal yang anda susun untuk meningkatkan performa iklan Adwords yang lebih menghasilkan profit bagi anda.
-
Tidak mengoptimasi Geographical Targeting anda
Hanya karena e-commerce anda melayani pengiriman di seluruh nusantara, bukan berarti anda harus beriklan dimana-mana. Anda sebaiknya perlu memonitor dan melihat lokasi mana yang membawa paling banyak konversi. Di situlah anda harus memfokuskan kampanye anda. Dengan demikian anda akan lebih berhemat anggaran biaya untuk beriklan, namun tetap memperoleh hasil yang besar.
-
Terlalu bergantung pada satu fitur utama Adwords dan tidak mencoba fitur-fitur lainnya
Berkampanye untuk bisnis e-commerce lewat Google Adwords tidak lagi hanya sekedar beriklan dengan memilih kata kunci yang tepat dan copywriting yang menarik perhatian. Jika anda ingin tetap bersaing dengan kompetitor anda, anda juga harus berani bereksperimen dengan fitur lain dari Adwords. Anda bisa mencoba Search Remarketing, Google Shopping, Dynamic Display Remarketing, ad extention, dan masih banyak lainnya.
Ketika anda bekerja dengan menggunakan Adwords, selalu saja ada bagian yang bisa ditingkatkan dengan optimasi. Fokus pada area yang paling penting adalah plihan yang paling tepat yang dapat anda ambil. Jangan ragu untuk trial-and-error untuk mendapatkan hasil yang terbaik.