Tren Desain Website 2016

Varian desain website  terlihat semakin menipis diiringi dengan tren yang menyebar dan diikuti oleh para desainer. Tahun ini, ada beberapa tren desain website 2016 yang diprediksi masih berlanjut.

Tren desain tersebut terdiri atas antara lain:

  1. Pola User Interface Serupa

Berbagai desain website  yang kita temukan sejak 2015 lalu memiliki pola navigasi dan tampilan yang mirip seperti penggunaan menu hamburger, formulir registrasi dan log in, halaman parallax, layout gaya kartu, dan foto berukuran besar. Keseragaman ini diikuti dengan keuntungan dan kekurangan tertentu. Keuntungannya bagi desainer adalah UI ini akan sukses secara interaksi karena banyak dikenal oleh user.

  1. Animasi

Pengaplikasian animasi dalam website  dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni animasi skala besar dan skala kecil. Jenis animasi skala besar meliputi pergerakan objek pada halaman parallax, notifikasi pop-up, dan animasi berukuran besar lainnya. Sedangkan animasi skala kecil memberikan sedikit efek yang interaktif seperti animasi loading, hover, sliding banners, motion grafis, bahkan seperti navigasi menu hamburger.

  1. Flat Design

Jerry Cao dalam salah satu artikelnya menyatakan “Flat design telah cukup lama ada dan cocok dengan tren lain seperti gaya minimalis, web responsive dan desain material.”. Flat design memungkinkan desainer mengeksplorasi berbagai ide dan inovasi tidak hanya dalam UI, tetapi juga tipografi hingga ilustrasi. Ciri khas UI flat design kedepannya diprediksikan meliputi hal-hal berikut:

  • Bayangan panjang
  • Palet warna terang
  • Tipografi sederhana seperti sans-serif dan serif dengan readability dan legibility tinggi
  • Button hantu atau button yang tidak terlihat, biasanya memiliki garis pinggir dan berubah saat hover
  • Gaya minimalis yang diusung flat design merupakan salah satu yang masih akan dipertahankan dengan memotong berbagai elemen dan fitur tambahan yang tidak terlalu penting dalam UI

Tren desain website  tentunya akan membantu desainer dalam mendesain suatu website , tetapi tidak semua jenis website  cocok dengan tren tersebut, contohnya seperti website  e-commerce dengan menu banyak tidak cocok menggunakan navigasi menu hamburger dan malah mempersulit user dalam mencari menu. Oleh karena itu, bijaksanalah dalam mendesain website  yang sesuai dengan produk anda.