Sebuah brand perlu memiliki identitas yang kuat dan jelas untuk dapat menarik perhatian dan membangun hubungan yang kuat dengan audiensnya. Salah satu konsep yang dapat membantu brand mencapai ini adalah “Brand Archetype.” Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh psikiater Swiss, Carl Jung, yang percaya bahwa manusia memiliki pola karakter dasar yang dapat dikenali dan dirasakan secara universal. Kita akan coba menjelaskan apa itu Brand Archetype, bagaimana menggunakannya, dan sebarapa pentingnya.
Apa itu Brand Archetype?
Brand Archetype adalah sekumpulan sifat dan karakteristik yang menjelaskan secara detail tentang karakter sebuah brand. Konsep ini memungkinkan brand untuk membangun identitas yang kuat dan menarik dengan menciptakan koneksi emosional dengan audiens. Ada 12 jenis Brand Archetype yang dapat digunakan oleh brand untuk menciptakan identitas yang unik dan mengarahkan strategi pemasaran mereka.
12 Jenis Brand Archetype
The Creator (Pencipta)
- Karakteristik: Kreatif, imajinatif, inovatif.
- Contoh Brand: Lego, Adobe, Pixar.
- Strategi: Membangkitkan keinginan untuk berkreasi dan berinovasi, menyediakan sarana untuk ekspresi diri.
The Innocent (Polos)
- Karakteristik: Optimistik, rendah hati, sederhana.
- Contoh Brand: Coca-Cola, Dove, McDonald’s.
- Strategi: Berkomunikasi secara sederhana dan jujur untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pelanggan.
The Sage (Bijak)
- Karakteristik: Berpengetahuan luas, terpercaya, membimbing.
- Contoh Brand: Google, BBC, Harvard.
- Strategi: Memberikan informasi yang faktual dan terpercaya.
The Explorer (Penjelajah)
- Karakteristik: Berani, penuh semangat, ingin tahu.
- Contoh Brand: Jeep, The North Face, National Geographic.
- Strategi: Menyampaikan pesan dengan gairah dan semangat, mengajak audiens untuk berpetualang.
The Magician (Penyihir)
- Karakteristik: Visioner, inovatif, transformasional.
- Contoh Brand: Disney, Tesla, Apple.
- Strategi: Menyampaikan pesan yang karismatik dan visioner, menciptakan pengalaman ajaib bagi pelanggan.
The Outlaw (Pemberontak)
- Karakteristik: Revolusioner, melawan arus, berani.
- Contoh Brand: Harley-Davidson, Virgin, Diesel.
- Strategi: Menunjukkan keberanian dan kebebasan, menggunakan gaya komunikasi yang tidak konvensional.
The Hero (Pahlawan)
- Karakteristik: Kuat, berani, kompetitif.
- Contoh Brand: Nike, Adidas, BMW.
- Strategi: Menginspirasi audiens dan membuat mereka merasa diberdayakan untuk mencapai prestasi.
The Lover (Pencinta)
- Karakteristik: Sensual, menarik, romantis.
- Contoh Brand: Chanel, Victoria’s Secret, Godiva.
- Strategi: Membangkitkan hasrat dan emosi melalui komunikasi sensual dan romantis.
The Jester (Penghibur)
- Karakteristik: Lucu, menyenangkan, kreatif.
- Contoh Brand: M&M’s, Ben & Jerry’s, Old Spice.
- Strategi: Menggunakan humor dan kegembiraan untuk menarik perhatian dan menciptakan hubungan yang ceria dengan audiens.
The Everyman (Orang Biasa)
- Karakteristik: Sederhana, ramah, jujur.
- Contoh Brand: IKEA, Levi’s, Campbell’s.
- Strategi: Menciptakan pesan yang ramah dan membumi, membuat audiens merasa diterima dan nyaman.
The Caregiver (Pengasuh)
- Karakteristik: Peduli, pengasih, protektif.
- Contoh Brand: Johnson & Johnson, UNICEF, Volvo.
- Strategi: Menunjukkan perhatian dan kasih sayang melalui produk dan layanan yang memberikan rasa aman dan nyaman.
The Ruler (Penguasa)
- Karakteristik: Berkuasa, berpengaruh, elegan.
- Contoh Brand: Rolex, Mercedes-Benz, Microsoft.
- Strategi: Menciptakan citra kekuasaan dan kontrol, menegaskan superioritas dan eksklusivitas.
Mengapa Brand Archetype Penting?
1. Membangun Koneksi Emosional
Brand Archetype memungkinkan brand untuk membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiens. Dengan mencerminkan karakteristik manusia, brand dapat lebih mudah dikenali dan diterima.
2. Menciptakan Diferensiasi
Menggunakan Brand Archetype, dapat menciptakan identitas yang unik dan berbeda dari kompetitor. Ini membantu brand untuk menonjol di pasar yang kompetitif dan menarik perhatian audiens.
3. Mempermudah Strategi Pemasaran
Brand Archetype memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana brand harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiens. Ini membantu dalam menciptakan pesan yang konsisten dan relevan.
4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Dengan membangun hubungan emosional yang kuat dan menciptakan pengalaman yang konsisten, brand dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Konsumen yang merasa terhubung dengan brand lebih cenderung untuk kembali membeli dan merekomendasikan brand tersebut.
Bagaimana Cara Menentukan Brand Archetype yang Tepat?
Menentukan Brand Archetype yang tepat memerlukan analisis tentang karakteristik brand dan audiens. Ini langkah yang dapat membantu dalam menentukan Brand Archetype yang cocok:
1. Membentuk Brand Story
Buat cerita yang menggambarkan siapa Anda sebagai brand, termasuk misi, visi, nilai, dan tujuan. Cerita ini akan membantu untuk memahami karakteristik dan pesan.
2. Menentukan Goals
Tentukan apa yang ingin Anda capai sebagai brand, seperti meningkatkan kesadaran, loyalitas, atau penjualan. Goals ini akan membantu untuk menentukan Brand Archetype yang paling sesuai dengan tujuan dan strategi.
3. Menggabungkan Brand Story dan Goals
Analisis brand story dan goals untuk menemukan karakteristik yang paling menonjol. Dari situ, Anda dapat menentukan Brand Archetype yang paling sesuai dengan brand.
4. Mengaplikasikan Brand Archetype
Setelah menentukan Brand Archetype, aplikasikan dalam berbagai aspek branding seperti logo, slogan, warna, font, tone of voice, dan brand story. Pastikan untuk konsisten dalam semua komunikasi dan interaksi dengan audiens.
Dengan menggunakan Brand Archetype, Anda dapat menciptakan identitas brand yang kuat, unik, dan menarik bagi audiens. Brand Archetype membantu Anda untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen, menciptakan diferensiasi, mempermudah strategi pemasaran, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Untuk mencapai hasil yang optimal, pastikan untuk menentukan Brand Archetype yang tepat dengan membentuk brand story dan menentukan goals. Setelah itu, aplikasikan Brand Archetype dalam berbagai aspek branding untuk menciptakan brand yang konsisten, kuat, dan menarik bagi audiens. Kunjungi Next Digital dan hubungi kami untuk konsultasi gratis dan temukan bagaimana kami dapat membantu mencapai target bisnis dengan strategi Brand Archetype yang tepat.
- Artikel Lainnya : Mengenal Remarketing Dan Tips Memaksimalkan Brand Awareness